Hai!

Never Ending Thoughts

Kamis, 21 Juni 2012

UTS Global Marketing Let's Powwow & Nokia

PS : hasil ini adalah hasil pribadi dari penulis...benar atau salahnya penulis tidak bisa menjamin..:))


STUDI KASUS
Bersaing dengan Android, Nokia rekrut Pecinta Vespa di China

Adam Guli, juragan social media yang mengelilingi Beijing dengan sekuter Vespa memberi tumpangan pada Nokia dalam persaingan melawan handset Android dan Iphone di China
Gulli adalah juragan aplikasi social media berbasis lokasi di Cina, Let’s Powwow. Dengan berbekal catalog jutaan restoran, klub dan konsumen bisnis lainnya Guli menarik perhatian pengguna melalui aplikasi Let’s Powwow. Nokia membeli sebuah startup berusia dua tahun. Tujuannya adalah untuk membuat aplikasi berbasis Windows phone yang menurut Guli termasuk piranti lunak pengantar debut Lumia milik Nokia di Negara pasar nirkabel terbesar dunia tersebut.
Rabu, 28 Maret 2012 Nokia meluncurkan Lumia 800 dan Lumia 610 yang dijalankan jaringan China Telecom Corp. Keduanya juga dijalankan pada telepon yang jaringannya dioperasikan China Unicom Hong Kong Ltd. Dan China Mobile Ltd.
“Kami yakin bahwa aplikasi yang relevan secara local akan mendapatkan banyak perhatian,” kata Chief Executive Officer Nokia, Stephen Elop, saat peluncuran Lumia versi berbasis perangkat lunak Microsoft Corp. seperti dilansir Bloomberg 29 Maret 2012.
Pesaing Nokia, iPhone di China tidak dominant seperti di Amerika Serikat. Menurut Derek Ling dari Tianji, jaringan professional terbesar di Cina, Apple, mengalami kesulitan dalam bernegosiasi dengan peraturan China Mobile, provider terbesar China.

Sumber:http://swa.co.id/business-strategy/bersaing-dengan-android-nokie-rekrut-pencinta-vespa-di-china










ANALISIS KASUS

  1. Mini Riset terhadap Let’s Powwow ( letspw.com)
Let’s Powwow adalah perusahaan start up yang memasuki ruang  LBS di Cina. Didirikan oleh Jack Zhu, Adam Guli, dan Antonio Tinto di tahun 2010. Perusahaan ini menawarkan gabungan antara model grup LBS dengan promo promo yang menarik dan juga game ,  dengan target bar dan kafe expatiate yang menjadi partner mereka untuk dijadikan partner dalam menawarkan program program diskon yang menarik pengguna dan konsumen kedua belah pihak.
Sumber : http://technode.com/2011/04/15/can-lbs-let%E2%80%99s-powwow-wow/
1.1.  Manfaat dari Let’s Powwow
·         Pengguna bisa berbagi pikiran dan perasaannya kepada pengguna yang lain tentang sekitar mereka terutama tentang lokasi yang sedang berada dimana mereka sekarang dan memungkinkan orang lain mengetahui keberadaan kita dari peta dimana kita check - in
·         Menciptakan suatu local deal antara pengguna dan venue
·         Memungkinkan untuk menebus atau mengaktualisasikan promosi yang ditawarkan oleh   venue kepada pengguna lets powwow
·         Mendorong pengguna untuk mengajak teman yang lainnya sehingga menguntungkan bagi venue
Sumber : http://www.techinasia.com/letspowwow-interview/
1.2.  Perbedaan Let’s Powwow dengan Social Media lain
·         Menawarkan value baik itu bagi pelanggan dari Lets powwow maupun venue
·         Mempunyai dua pihak yang diuntungkan, konsumen bisa mendapatkan berbag
ai macam promosi dari venue, dan venue bisa mendapatkan promosi mela
lui pembicaraan atau ajakan yang dilakukan oleh pelanggan Let’s Powwow
·         Bisa menjadi data base bagi pihak venue untuk mendapatkan data dari konsumen yang dating ke venue dan langsung mendapatkan feed back dari pelanggan.
·         Venue yang diajak kerjasama adalah venue yang dekat dengan kehidupan local, bukan yang beroperasi massal seperti Mc’D atau Starbucks.
  1. Strategi Nokia di Pangsa pasar China
Posisi Nokia sebagai global market leader untuk mobile phones di China di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 7.9 % , sedangkan Samsung sebagai salah satu pesaing terberat mengalami peningkatan 17.6%. Begitu pula yang terjadi untuk kelas smartphones, Nokia mengalami penurunan sebesar 22.8%.
Sebelumnya Nokia adalah leader dalam mobile phones di China. Nokia melakukan investasi di China melalui banyak join venture dan unit produksi. China adalah pasar terbesar Nokia setelah US di awal tahun 2002. Dalam perpindahannya ke China, Nokia dalam kaitannya membangun bisnis strateginya, dipaksa untuk membangun suatu hubungan yang spesif
ik dengan local (Tornroos, 2002)
Saat ini China masih menjadi pasar terbesar dari Nokia.Nokia menjalin kerjasama dengan pengembang konten local di China untuk mengembangkan integrasi pelayanan penunjuk arah dengan memakai peta yang bisa memberikan jarak saing antara ponsel keluaran Nokia, Lumia, dengan para pesaingnya, sekaligus menjadi justifikasi untuk harga tinggi yang ditawarkan oleh ponsel tersebut.
Nokia bekerja sama dengan Let’s Powwow yang mempunyai akses ke jutaan restoran, klub, dan bisnis lainnya di China. Hal tersebut perlu dilakukan agar aplikasi yang relevan dengan local agar menjadi perhatian (Business Standard, 2012).
Pertanyaannya adalah apakah strategi yang dijalankan oleh Nokia sudah tepat ?
Nokia melakukan kerjasama dengan konten local untuk menambah data base dan manfaat yang akan dirasakan oleh pengguna Nokia dari kalangan menengah ke atas yang senang untuk menambahkan “nilai” dengan memberitahukan lokasi dimana mereka berada kepada teman-temannya sekaligus mendapatkan benefit dari promosi yang ditawarkan venue
yang bekerjasama dengan Let’s Powwow. Jika dilihat dari usaha Nokia untuk menambah cita rasa local pada produknya terutama di China, maka hal tersebut merupakan hal yang tepat. Karena sering kali suatu  market entry strategi seperti Joint Venture terkadang mempunyai kendala dalam cultural gaps. Hal tersebut berusaha untuk diminimalisir oleh Nokia dengan penambahan aplikasi Let’s Powwow. Menjadi masalah adalah Nokia diyakini ingin menggaet pasar menengah ke atas yang semakin meningkat di China, tetapi aplikasi Lets Powwow sendiri ternyata banyak dipakai oleh orang expat di China, sedangakan kalangan menengah yang sedang tumbuh   adalah orang China local bukan expat (http://technode.com/2011/04/15/can-lbs-let%E2%80%99s-powwow-wow/) . Beruntungnya, Nokia mempunyai hubungan yang erat dengan  provider terbesar di China yaitu jaringan China Telecom Corps. Sehingga tidak mengalami kesulitan seperti salah satu pesaingnya Apple (www.Business Standard.com, 2012).

  1. Apple di China
Apple memasuki pasar China di tahun 2009 dengan menggaet China telecom operator dengan subscriber terkecil di China sebagai partner kerjasama selama 3 tahun. Di tahun 2012 ini, untuk pasar smartphone Apple hanya menduduki posisi ke 5, dengan share sebesar 7.5 %, posisi pertama diduduki oleh Samsung dengan share sebesar 24.3 % ( Moore, 2012).
Kendala nyata yang dihadapi oleh Apple dengan Iphonenya adalah tidak adanya kerjasama dengan operator no 1 di Cina yaitu China mobile yang mempunyai 655 juta subscriber dan menguasai pasar di China. Apple hanya bekerjasama dengan China telecom yang hanya mempunyai 129,3 juta subscriber.  Para pesaingnya yaitu Samsung, maupun Nokia keduanya bekerjasama dengan tiga operator di China, termasuk di dalamnya China Mobile. Alasa
n tidak adanya kerjasama dengan China Mobile adalah perbedaan dari 3G standard yang digunakan, China Mobile dengan TD-SCDMA nya menginginkan Apple untuk mengubah standar 3Gnya yang TD-LTE. Sampai saat ini walaupun kedua CEO telah bertemu, tetapi belum juga tercapai kesepakatan (Bloomberg news, 2012).
Tidak tercapainya kesepakatan antara kedua perusahaan besar tersebut memang merupakan penghalang tersendiri bagi Apple untuk menguasai pasar China. Saat ini walaupun sebanyak 15 juta subscriber dari China Mobile memakai Iphone dengan menggunakan 2G atau WiFi (Bloomberg news, 2012),  tetapi bisa dilihat bahwa pasar yang sesungguhnya sebanyak 655 juta masih belum bisa tersentuh oleh Apple, dan memungkinkan para pesaing yang lain untuk melebarkan jaraknya dengan Apple.
 Apple sebagai Brand yang senantiasa memakai strategi Global Consumer Culture Positioning (GCCP) yang memungkinkan konsumen untuk merasa sebagai bagian dari segmen global dengan self image sebagai cosmopolitan, modern dan berpengetahuan (Kotabe & helsen, 2011) ,  pada akhirnya walaupun setiap orang memang ingin sesuatu yang sama tetapi fakta di lapangan bahwa perlakuan mereka akan mendapatkan sesuatu yan
g berbeda terikat dengan berbagai macam peraturan yang berlaku di daerah yang bersangkutan, perlu mendapat perhatian dari pihak Apple sendiri. Sementara menunggu kerjasama lebih lanjut dengan pihak China Mobile ( 655 juta adalah pasar yang sangat besar) , maka Apple sendiri perlu untuk memperkuat basis dari para pelanggannya yang berasal dari area ingin memakai iphone tetapi tidak bisa sebagai konsumen yang loyal. Apple bisa bekerja sama dengan perusahaan perusahaan local di China untuk tambahan aplikasinya yang dapat diterima oleh budaya China.
Kerjasama antara Apple dengan China Mobile pada akhirnya jika itu terjadi akan memberikan lonjakan penetrasi pasar yang sangat besar bagi kedua belah pihak.




Kesimpulan

China merupakan Negara dengan pangsa pasar yang sangat besar. Menarik minat industri industri global untuk ikut bersaing didalamnya. Termasuk industri telekomunikasi yang sedang berkembang pesat saat ini. Dalam pemasaran global, persaingan untuk mendapatkan pangsa pasar local menjadi suatu seni tersendiri. Nokia sebagai yang dulunya menguasai pasar China ingin kembali menguasai dengan cara lebih memperhatikan kebutuhan dari penduduk local China. Kerjasama Joint venture dengan Lets Powwow dengan social medianya yang menawarkan berbagai promosi sekaligus value bagi venue maupun pengguna lets powwow diharapkan dapat menarik minat pasar China untuk beralih pada Nokia dengan windows phone nya.
Strategi lain dari Apple untuk hanya menggandeng satu operator dari China memang membuat Apple tidak dapat berbuat terlalu banyak untuk menjadi smartphone nomor 1 di China. Kerjasama antara Apple dengan China Mobile  mungkin satu satunya cara untuk kedua belah pihak mendapatkan keuntungan yang berlipat lipat dalam pasar China yang
masih sangat luas ini.













DAFTAR PUSTAKA

Kotabe, Masaaki & Helsen, Kristiaan . 2011. Global Marketing Management Fifth edition. Asia : John Wiley & Sons
Lim, Jason. 2011. Can LBS Let’s Powwow, Wow ? http://technode.com/2011/04/15/can-lbs-lets-powwow-wow/
Moore, Chris. 2012. China Mobile and Apple Need Each Other http://beta.fool.com/tigeranalyst/2012/03/15/china-mobile-and-apple-need-each-other/2920/
Millward, Steven. 2011. Let’s Powwow : a Chinese LBS That Puts Deals Before Check- In [Interview] . http://www.techinasia.com/letspowwow-interview/
Tornroos, Jan-Ake . 2002. Nokia Mobile Phones & The Chinase Market – Managing Culturally Based Strategic Nets . Findland : Abo Akademi University






UJIAN TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
STUDI KASUS
Bersaing Dengan Android, Nokia Rekrut Pencinta Vespa di China

Oleh : Ima Santhika
1104066




DOSEN                        : Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak., MBA



Magister Manajemen Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar