Hai!

Never Ending Thoughts

Rabu, 13 Juni 2012

Tugas!!! Tugas!!!!


LATAR BELAKANG
Konsumen dan produk industri melalui proses distribusi di semua negara dan pasar.  Saluran distribusi internasional adalah penghubung antara perusahaan dengan pasar konsumen di seluruh belahan dunia ( Kotabe & Helsen, 2011).  Perusahaan global menggunakan beberapa saluran dalam menyampaikan  produk kepada konsumen. Dalam pasar global yang mempunyai market yang sangat luas di seluruh belahan dunia, sebuah perusahaan harus bias menyampaikan produk secara efisien dan efektif ke semua tempat dalam waktu yang bersamaan.
Bisnis retail pakaian telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Era globalisasi  disertai kemajuan teknologi memungkinkan industry pakaian untuk berkembang dan dinikmati oleh pasar global. Pergantian mode yang cepat juga menjadi bentuk dari ancaman dari bisnis retail pakaian jadi. Zara merupakan salah satu dari contoh dari bisnis retail pakaian terbesar di dunia. Dengan lebih dari 1000 toko di berbagai Negara , Zara yang berasal dari Spanyol, berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari konsumennya sejalan dengan pergantian mode yang cepat dengan suatu pola distribusi yang selalu diperbaharui untuk menemukan pola yang tepat dalam proses logistic dan distribusi. Zara memperkenalkan suatu konsep “fast fashion” dengan harga terjangkau , karena dalam bisnis fashion, apabila suatu pakaian terlambat dalam penyampaian produk terhadap konsumennya, maka kemungkinan konsumen akan menolak untuk membeli produk tersebut.. Di Indonesia sendiri Zara berada di bawah distributor PT Mitra Adiperkasa, Tbk, yang berhasil membukukan keuntungan 26 % dengan pertumbuhan 22 % pertahun setelah mendapatkan Zara (SWA, 2006). Keberhasilan Zara selama ini untuk mengakomodir kebutuhan pelanggannya di seluru
h dunia menjadi bahasan dalam makalah kali ini dalam kaitannya dengan logistic dan distribusi  dalam industry global.




Landasan Teori
Dalam buku Global Marketing Management, Kotabe dan Helsen mengemukakan bahwa manajemen supply chain  memerankan peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan di perdagangan dunia dan integrasi dari operasional bisnis dalam skala dunia.    Konsumen dan produk industry, keduanya melalui sebuah bentuk proses distribusi di semua Negara dan pasar. Sebuah perusahaan untuk mengerti akan tujuan pemasarannya, maka perusahaan tersebut harus bisa membuat produknya dapat diakses oleh target marketnya dengan harga yang juga terjangkau. Sebuah perusahaan tidak bisa melakukan hal tersebut selama distribusinya tidak efektif, berstruktur dan juga efisian dan mendapat penghalang.  Intinya perusahaan mempunyai dua pilihan :
·         Sebuah perusahaan bisa memutuskan untuk menjual langsung kepada konsumennya dalam pasar internasional dengan menggunakan penjual local atau melalui internet.
·         Perusahaan bisa memutuskan untuk memakai penghubung independen, biasanya dalam level local.  (Kotabe & Helsen, 2011).

Saluran Marketing
Kottler & Keller (2012) mendefinisikan Saluran Marketing  adalah satu set dari organisasi interdependen yang turut berpartisipasi dalam proses pembentukan produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi. Suatu pemilihan chanel akan mempengaruhi keputusan marketing yang lain. Tetapi di sisi lain pemilihan dari saluran marketing tergantung dari strategi marketing perusahaan tersebut yang mempertimbangkan segmentasi, target dan positioning.
Untuk mengatur penghubungnya, perusahaan harus bisa memutuskan apakah akan memakai push strategi atau pull strategi.
·         Push strategy : menggunakan tenaga sales Manufaktur, uang promosi dari dagang, atau bentuk lain untuk meninduksi penengah untuk membawa, mempromosikan, dan menjual kepada end user. Strategi Push biasanya digunakan oleh brand yang lebih rendah loyalitasnya dari satu kategori, pemilihan brand yang dibuat di took, produk merupakan produk impulse, dan manfaat produk mudah dimengerti.
·         Pull Strategy : Manufaktur menggunakan advertising, promosi dan bentuk lain dari komunikasi untuk membujuk konsumen agar membutuhkan produk tersebut dari intermediaries, yang akan membuat intermedies memesan kepada perusahaan manufakturnya. Pull strategy biasanya digunakan oleh merk dengan loyalitas tinggi dan keterlibatan tinggi, pada saat konsumen bisa mempersepsikan perbedaan antara merk, dan pada saat mereka telah memutuskan untuk membeli brand tersebut sebelum mereka pergi ke toko.
Push strategi lebih efektif apabila didukung oleh desain yang baik, dan eksekusi yang baik dari pull strategi yang akan mengaktivkan kebutuhan konsumen . Di sisi lain, tanpa setidaknya beberapa ketertarikan dari konsumen, akan sangat sulit untuk mendapatkan dukungan dan penerimaan dari saluran-saluran.

Fungsi Anggota saluran ( Channel Member)
Sebuah saluran marketing menampilkan suatu pekerjaan yang memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Anggota dari saluran marketing menampilkan beberapa fungsi kunci yaitu :
·         Mengumpulkan informasi mengenai konsumen potensial dan terkini, competitor, dan actor serta tenag lain di lingkungan marketing
·         Mengembangkan dan mendieminasi komunikasi persuasive untuk menstimulasi pembelian
·         Bernegosiasi dan mendapatkan perjanjian dalam harga dan hal lainnya
·         Menempatkan order dengan manufaktur
·         Menyediakan dana untuk inventaris keungan dalam level yang berbeda di saluran marketing
·         Mengasumsikan resiko berkaitan dengna pekerjaan dari saluran
·         Menyediakan penyimpanan dan pergerakan (transport) dari produk fisik
·         Menyediakan tagihan pembayaran pembeli melalui bank dan institusi keuangan lainnya
·         Meneliti  transfer actual dari kepemilikan suatu organisasasi atau orang .


Keputusan Desain Saluran
Analisa Kenutuhan dan Keinginan konsumen
Konsumen mungkin saja memilih saluran yang mereka pilih berdasarkan harga, produk, dan kenyamanan, sama dengan tujuan dari mereka berbelanja (ekonomi, social, pengalaman). Sedangkan produk, keberadaan segmen dan marketer harus waspada bahwa setiap konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda pada saat pembelian suatu produk. Menurut penelitian seperti yang termuat dalam buku karangan Kottler dan Keller (2012) bahwa ada tiga tipe pembeli yaitu : service/quality konsumen : yang sangat memperhatikan mengenai keberagaman dan performa dari produk dan servis tersebut , (2) price/value konsumen : yang sangat bijak dalam mengeluarkan uangnya (3) affinity konsumen : yang akan datang ke toko atau berbelanja karena grup mereka .

Ritel  Internasional
Ritel Internasional adalah semua aktivitas retail yang menembus batas negara. Revolusi dalam retail industry sekarang ini adalah bagaimana dasar dari penyampaian barang dan jasa mencapai konsumen. Tradisional supply chain adalah bagaimana pabrik mendorong hasil produksi mereka untuk disampaikan pada konsumen telah berganti pada modern supply chain yaitu bagaimana kebutuhan dalam saluran ditarik oleh konsumen.
·         Pengurangan Inventaris
Retail yang manajemennya berhasil tidak perlu menyimpan stok dalam jumlah besar. Sebuah perusahaan bisa dengan menggunakan system Retail Link yang membuat semua orang dalam perusahaan mendapatkan informasi mengenai jumlah stok produk melalui sebuah koneksi internet yang dimiliki perusahaan.
·         Informasi Pasar dalam level retail
Retailer adalah yang seharusnya mempunyai pengetahuan real-time dari produk apa saja yang terjual dan seberapa cepat. Sebuah perusahaan dapat memakai kemampuan logistic yang kuat sebagai senjata untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu kompetisi di pasar dengan meningkatkan customer service dan pilihan konsumen, dan dengan menurunkan biaya dari global sourcing dan distribusi yang baik.


Analisis Kasus
Konsep Zara
Tujuan Zara, menurut pendiri dari Inditex , sebagai perusahaan yang menaungi Zara adalah untuk mendemokrasikan fashion, dengan menawarkan fashion terbaru dengan kualitas medium dan harga terjangkau . Yang membedakan Zara dengan kompetitornya adalah waktu perputarannya yang cepat, dan toko sebagai sumber informasi (Lopez & Fan, 2009) .
Zara berhasil menerapkan pergantian dari push dari pabrik dengan pull dari market driven. Zara mengetahui bahwa kecepatan pergantian dari produk fashion bisa membuat konsumen untuk datang kembali. Produk yang terbatas tetapi pergantian model yang cepat hanya berjarak kurang lebih 4 minggu membuat Zara dikenal sebagai fast fashionnya. Hal tersebut berkaitan dengan system logistic termasuk didalamnya system informasi yang diterapkan oleh manajemen Zara. Dengan system tetap terpusat di kantor pusat di Spanyol dengan pabrik yang sebagian besar di Eropa dengan tujuan agar tetap bisa terawasi dalam segi kualitas produksi , Zara berusaha untuk unggul bukan dalam memprediksi tapi menyediakan apa yang memang sedang dibutuhkan oleh pelanggan saat ini (Supply chain management, 2012).
Salah satu fungsi dari Channel member menurut Kotler & Keller  adalah mengenai pengumpulan informasi. Zara menempatkan tokonya sebagai poin akhir dari suatu proses tetapi juga berpengaruh pada desain dan kecepatan dari produksinya. Hal tersebut merupakan akhir dan awal dari sebuah bisnis sistem Zara. Sistem produksi zara menurut Fabrega (2004) bahwa dimulai dari penilaian konsumen terhadap design terbaru, dan informasi yang dikumpulkan oleh staffnya di seluruh dunia.
Martinez menyebutkan bahwa Manajer outlet akan melaporkan apa yang paling laku dan tidak, apa yang disukai pelanggan. Kemudian designer di pusat  akan menganalisa dan membuat kembali design baru yang sesuai dengan keinginan trend pelanggan saat ini (Lopez & Fa, 2009). Hal tersebut sesuai dengan apa yang disebutkan dalam teori bahwa retailer dalam pasar global dapat menjadi sumber informasi real time untukmengetahui keinginan konsumen dan menjadikannya keunggulan dalam bersaing dengan kompetitornya (Kotabe & Hensen, 2009). 
Zara menanamkan modal yang tidak sedikit untuk riset dan pengembangan dari supply chain management , lebih besar dari budget untuk promosi (SWA, 2006). Zara bekerjasama dengan ahli ahli IT dari MIT dan UCLA. Fokusnya adalah untuk menemukan model yang tepat untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam alokasi stok bagi outlet outlet Zara di berbagai tempat (Supply Chain Management, 2012).
 Zara juga selektif dalam memilih lokasi dari supplier bahan bakunya. Model idealnya bukan hanya dilihat dari segi lokasi secara geografis saja tetapi juga kemampuan mereka , calon supliernya untuk merespon secara cepat order produksi. Maka tidak heran jika 65 % dari supliernya berasal dari Eropa (Supply Chain Management, 2012).

International Zara
Di era awal Internasionalisasi Zara mengadopsi orientasi ethnocentric dimana perusahaan subsidiory harus lah merupakan replika dari Zara Spanyol (Alexander and Myers, 2000; Bonache and Cerviño, 1996). Bagaimanapun hal itu semacam hambatan pada saat Zara memasuki pasar global. Dikarenakan perbedaan ukuran antara orang asia dengan orang eropa, letak geografis yang berpengaruh pada musim dan perbedaan budaya seperti contohnya di negera Arab yang tidak boleh terlalu terbuka. Informasi dikumpulkan oleh semua toko perwakilan Zara dan dijadikan acuan oleh departemen design.
Dari segi harga, Zara Spanyol merupakan harga yang menawarkan produk paling murah. Hal tersebut berkaitan dengan market oriented strategy. Harga di negara negara lainnya lebih tinggi berkaitan dengan jalur distribusi yang lebih panjang. Zara menempatkan pabrik pabrik yang dekat dengan negara tujuan selain pabrik utama di Spanyol. Hal tersebut untuk menghindari harga yang terlalu tinggi bagi negara negara seperti Asia yang secara geografis letaknya jauh dari Spanyol.
Untuk market entry strategy, di Indonesia Zara menggunakan sistem Franchise dengan distributor yang berhak atas brand zara. Dikarenakan Indonesia juga sama dengan Fillipina, Malaysia dan negara negara Arab , dipandang Zara masih sebagai negara negara yang mempunyai ancaman tinggi, dalam arti secara kebudayaan dan lokasi jauh berbeda dengan pusat dan pasar yang lebih kecil dan prediksi penjualan kecil.  Distributor menggunakan sistem beli putus. Sehingga untuk stok apabila masih ada sisa maka tidak bisa direfund kembali.
Lopez dan Fan dalam jurnalnya (2009) menyebutkan bahwa sama dengan di tempat asalnya, lokasi outlet zara merupakan faktor kritis bagi Zara d dunia internasional. Semua outlet Zara bertempat di pusat keramaian. Hal tersebut hasil dari analisis yang dapat mendapatkan keuntungan yang maksimal . Untuk elemen elemen lain selain dari lokasi, display, interior, store layout, customer service, sistem informasi dan logistik, bisa disesuaikan dengan pilihan lokal sesuai dengan lokasi outlet berada ( Fabrega, 2004 ).




























Kesimpulan

Zara sebagai perusahaan retail pakaian dengan konsep “fast fashion”, menerapkan strategi manajemen logistic dan distribusi yang tepat untuk menarik konsumen mereka di pasar global. Sebuah perusahaan di jaman modern ini menerapkan consumer driven pull daripada manufacture push. Salah satu caranya adalah melalui manajemen pengolahan informasi yang tepat sehingga konsumen pelanggan dapat terpenuhi.



Rekomendasi

Zara sampai saat ini dengan system informasinya memang berhasil untuk menjadi selangkah lebih depan daripada perusahaan ritel pakaian lain dalam hal model fashion. Tetapi apabila Zara memang menjadi perusahaan yang global merambah Asia maka Zara perlu terus melakukan inovasi dalam hal memprediksi akan ukuran pakaian. Bagi orang Asia yang secara profil tubuh tidak sama dengan orang Barat jangan sampai menjadi hambatan untuk membeli produk internasional karena tidak menyediakan pakaian yang sesuai dengan profil mereka.







ZARA
LOGISTIK DAN DISTRIBUSI GLOBAL
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemasaran Global
Dosen : Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA





Oleh:

IMA SANTHIKA
            1105066






PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012



DAFTAR PUSTAKA

Kotabe, Masaki dan Helsen, Kristian. 2011. Global Marketing Management., John Wiley & Sons, Inc

Kotler, Philip & Keller, Kevin lane. 2012. Marketing Management., Pearson
Lopez, Karmen & Fan, Ying.2009. INTERNATIONALISATION OF THE SPANISH FASHION BRAND ZARA. Journal of Fashion Marketing and Management.

ttp://www.bigbusinessstories.com/2011/02/history-of-zara.html


http://202.59.162.82/cetak.php?cid=1&id=4099&url=http://202.59.162.82/swamajalah/praktik/details.












A




Tidak ada komentar:

Posting Komentar